Jamur sebagai makanan yang memiliki nilai nutrisi dan gizi yang tinggi,memiliki citra rasa yang "lezat", eksotik dan mewah. Jamur shimeji dapat tumbuh dimana saja asal kondisi sesuai dengan persyaratan.
Teknologi budidaya terentang dari yang kompleks dan canggih disertai peralatan jutaan dollar sampai dengan yang sederhana yang dapat dilakukkan oleh tangan ibu-ibu dan anak-anak.
Memiliki nilai ekonomi yang masih lumayan dibandingkan dengan usaha agro lainnya.
Pada awalnya pemenuhan kebutuhan manusia terhadap jamur konsumsi hanya mengandalkan kemurahan alam. Dengan cara seperti ini, jumlah jamur yang didapat sangat terbatas dan hanya pada musim tertentu bisa diperoleh. Di Indonesia jamur hanya tumbuh secara alami pada musim hujan. Insiatif membudidayakan jamur konsumsi dilakukkan saat kebutuhannya terus meningkat, sedangkan persediaan di alam semakin terbatas. Berkat pengamatan dan ketelitian mempelajari cara hidupnya, manusia berhasil membudidayakan jamur konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat setiap saat.
Kegiatan pembudidayaan jamur konsumsi menciptakan sebuah pekerjaan baru dibidang pertanian yang selama ini belum dikenal dimasyarakat petani di Indonesia. Membudidayakan jamur konsumsi, khususnya jamur kuping, tiram dan jamur merang, mendatangkan keuntungan yang sangat menggiurkan baik dilakukkan dalam skala kecil maupun besar. Hal ini tdk terlepas dari tingginya permintaan dan nilai jual ketiga jamur tsb. Selain itu, budidaya jamur kuping, tiram dan merang memiliki beberapa keuntungan komparatif dibandingkan dengan budidaya tanaman sayur komersil lainnya.
Keuntungan itu meliputi aspek ketersediaan bibit, media tanam, lokasi dan luas lahan untuk pembudidayaan, serta harga jual yang tinggi.
Kegunaan
Sejak ratusan tahun yang lalu jamur sdh menjadi makanan istimewa bagi sekelompok orang. Bukan saja karena kelezatan dan nilai gizinya yang tinggi, tapi juga karena bermanfaat sebagai obat. Orang Indian Meksiko menggunakan jamur untuk menciptakan halusinasi dalam upaya ritual. Banyak orang memperlakukkan jamur sebagai bahan makanan menakutkan. Dalam sejarah, jamur pernah dipandang sebagai racun hebat dan mematikan. Kaisar Caludius pada 54 Masehi mengkat terkena racun dari jamur yang diberikan istrinya Agrippina, sedangkan Paus Clement VII bernasib sama pada 1534.
Namun, selain menakutkan, jamur juga dipandang sebagai makanan bernilai tinggi. Penguasa tertinggi Mesir Kuno, Para Pharao, menganggap jamur sebagai "MAKANAN ILLAHI" sehingga jenis makanan ini terlarang bagi rakyat biasa. Orang-orang Romawi percaya jamur memberikan kekuatan sehingga mereka menjadikannya sebagai bagian dari menu makanan tentara, sedangkan orang-orang China memandang jamur sebagai makanan yang baik dan bermanfaat untuk kesehatan.
Berdebat mengenai rasa jamur bisa berkepanjangan, namun untuk nilai gizi sejumlah peneliti ilmiah menunjukan jamur punya keunggulan dibandingkan bahan makanan lain dari tumbuhan dan hewan.
Jamur bukan hanya memiliki nilai gizi tapi juga punya sejumlah efek positif untuk kesehatan. Kandungan mineral dan karbohidrat pada jamur sangat tinggi serta punya beragam karakter dan khasiat.
Note: Di setiap restaurant sudah menyediakan resep yang terkait dengan jenis jamur ini. Untuk memesan bahan mentah, kami menyediakan dan siap melayani pesanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar